Page 117 - FIX - BUKU PENGUSAHA Bp. Ridwan Hisjam (1)
P. 117

Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha




            “Saya benar-benar merasakan pepatah hidup dimulai pada usia 40 tahun.
            Saya memulai hidup baru sebagai politisi di ranah praktik pada usia 40 tahun.
            Kebetulan pada waktu itu bisnis agak goyang menjelang krisis 1998,” tuturnya.

            Saat Akbar memimpin Partai Golkar, H.M. Ridwan Hisjam diajak mengurus DPD
            Partai Golkar Jawa Timur sejak 1999 hingga 2005. “Saya memimpin Golkar dalam
            masa terberat. Saya harus memikirkan bagaimana mempertahankan partai di
            tengah tekanan pembubaran yang luar biasa dari masyarakat,” tuturnya.

            Meskipun demikian, tetap saja ia bisa membawa Golkar meraih 15 kursi di DPRD
            Jatim pada Pemilu 2004.



            24 Jam, Dari Pagi, Malam, Sampai Pagi Lagi

            H.M. Ridwan Hisjam menuturkan, dirinya tidak lama di kursi orang nomer satu Partai
            Golkar Jatim. Setelah Pemilu 2004, ia digusur dari kursi Ketua DPD Golkar Jatim.

            “Pada Pemilihan Gubernur Jatim 2008, saat itu saya memutuskan maju sebagai calon
            wakil gubernur Jawa Timur. Saya mencoba lewat Golkar dulu. Tetapi, mekanisme
            partai tidak memungkinkan sehingga saya harus lewat partai lain,” ujarnya.

            Meski demikian, kebiasaan berkunjung selama menjadi Ketua DPD Golkar Jatim
            membuat Tatok kenal dengan banyak orang. Sebagian pengurus       Golkar di
            kabupaten dan kota di Jawa Timur tetap setia dengan Tatok.

            “Misalnya,  di  Jember  ini  saya  bertemu  dengan  orang  yang  resminya  pengurus
            Golkar setempat,” ujarnya. Di Jember, ia menemui ulama dan tokoh masyarakat
            setempat. Janji temu dengan mereka meleset beberapa jam dari jadwal semula.
            Salah satu sebabnya, rombongan Ridwan tersasar saat mencari tempat
            pertemuan di Pasuruan.

            Pertemuan di Jember, saat itu, baru mulai pukul 19.15. Jam kembali menunjukkan
            pukul 00.20 saat Ridwan meninggalkan Jember. Malam itu juga ia harus menuju
            ke Malang. Ada   pengajian harus dihadirinya di Gondang Legi, Malang, pada
            pukul 05.30.


            “Dalam  sehari,  Saya  terbiasa  tidur  beberapa  jam  saja.  Kadang  sebagian  besar
            waktu  istirahat  saya  habiskan  di  mobil,”  ujarnya.  (vide:  kompas.com  tanggal  5
            Juli 2008)








                                               101
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122