Page 71 - FIX - BUKU PENGUSAHA Bp. Ridwan Hisjam (1)
P. 71

Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha





            Politisi Moderat Yang Cerdas







            Senior dan mentor  politik Ridw  Hisjam, Dr.   Tau   Saleh, SH.,  M.Si

            (almarhum) menilai Ridwan Hisjam merupakan politikus moderat yang berkualitas.
            Cak  Opik  (almarhum),  sapaan  akrab    Tau ikurrahman  Saleh,yang  dulu  pernah
            menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur dan Ketua Fraksi PKB di
            DPR RI ini mengatakan bahwa Ridwan Hisjam salah seorang politisi yang cerdas.
            “Selama menjabat menjadi kader Golkar,     Ridwan Hisjam termasuk kader
            unggulan. Jadi aktivis Golkar terus. Yang diunggulkan itu ya kecerdikannya itu,
            jadi angel diakali,” jelasnya.

             Meskipun menurut Cak Opik,  Partai  Golkar  merupakan salah satu partai  yang
             bentrokannya kuat (meski tidak terlihat), namun Ridwan Hisjam tetap bisa bertahan.

            Lebih lanjut, Cak Opik menerangkan, kecerdikan dan kecerdasan Ridwan
            Hisjam terlihat dari sikapnya yang tidak emosional serta dapat menyeimbangkan
            berbagai kepentingan yang ada, kepentingan taktis, kepentingan strategis, dan
            kepentingan prinsip.

            “Selama menjadi DPR Ridwan berjalan seperti biasa bisa menyeimbangkan
            semua kepentingan.   Dan tidak melanggar hal-hal yang berkaitan dengan
            kepentingan prinsip,” tegasnya.

            Politik merupakan gabungan antara seni, intuisi dan ilmu. Orang agar punya jiwa
            seni yang tinggi harus mengalami pengalaman batin yang panjang sehingga
            politikus dapat bersikap dengan bijaksana.

            Ridwan Hisjam adalah salah satu sosok politisi yang mempunyai kecerdasan,
            kecerdikan serta pengalaman yang panjang. “Kalau sudah matang dan punya
            pengalaman batin yang panjang pasti susah diakali bukan the follower tetapi
            driver,” ujar Cak Opik.

            Kematangan dalam berpolitik adalah bagaimana seorang politikus itu bisa
            memposisikan diri. Ketika berbeda pendapat, berbeda partai politik tidak lantas
            langsung marah dan merasa dendam karena tidak ada kawan yang abadi dalam
            berpolitik, yang ada adalah kepentingan yang abadi.

            “Mana kepentingan pribadi dengan politik ya tahu. Dulu Golkar dibakari PKB
            juga pernah juga biasa tidak nggondok,” jelasnya.





                                                55
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76