Sosok Joko Widodo atau Jokowi sejak lama memancing perhatian. Success story yang ditorehkannya sejak menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga saat ini sebagai Presiden RI berbuah apresiasi dari banyak kalangan. Tak cuma dari masyarakat Tanah Air, melainkan juga publik dunia. Namun seperti pepatah, “semakin tinggi pohon, semakin lebat buahnya, semakin kencang angin menerpanya”, begitulah perjalanan hidup Jokowi.
Lelaki bersahaja asal Solo ini tak jarang mendapat tudingan miring hingga fitnah yang sangat kejam. Ia dituduh anak PKI (Partai Komunis Indonesia), miskin nasionalisme, hingga anti Islam! Tudingan itu tentu saja jauh dari fakta sebenarnya. Usamah Hisyam, yang menjadi koordinator umrah keluarga Jokowi pada 2014 membeberkan kesaksian betapa fitnah dan isu hoax itu sama sekali tidak benar. Berdasarkan insting jurnalistiknya sebagai seorang wartawan, Usamah melakukan investigative journalism untuk memperkuat hipotesanya tersebut hingga lahirnya buku “Satu Malam di Baitullah Bersama Joko W idodo” ini.
Buku ini diyakini memiliki daya tarik pasar yang sangat tinggi. Bukan saja karena penulisnya adalah Usamah Hisyam, seorang penulis senior yang karya-karyanya selalu booming alias best seller di pasar, tetapi juga karena ketokohan sosok yang ditulis, yakni Joko Widodo (Jokowi). Angle penulisan buku yang diambil Usamah sangat menarik. Tema kontroversial, sekaligus menepis banyak stigma hoax yang dikembangkan kelompok tertentu, seakan-akan Jokowi seorang yang anti Islam.
USAMAH HISYAM adalah seorang jurnalis senior, penulis biografi para tokoh nasional, kini dikenal juga sebagai pemilik Obsession Media Group (OMG), yang menerbitkan majalah Mens Obsession, Womens Obsession, serta situs berita Muslimobsession.com dan Obsessionnews.com. Ia lulusan Sekolah Tinggi Publisistik Jakarta (kini Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), sejak 1984 hingga 1990 menjadi wartawan freelance di berbagai surat kabar dan wartawan kontrak di sejumlah majalah, seperti Mitra, Sportif, Popular, Matra, dan bergabung sebagai wartawan tetap di Harian Media Indonesia sejak 2001 hingga 2007. Sejumlah buku biofrafi para tokoh nasional yang pernah ditulis adalah Jenderal Feisal Tanjung: Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat (1998); Jaksa Agung Andi M Ghalib: Menepis Badai (1999), Editorial Kehidupan Surya Paloh (2001), Jenderal Pol Suroyo Bimantoro: Antara Idealisme dan Kekuasaan (2002); Laksamana TNI Widodo AS: Nakhoda Di Antara Tiga Presiden (2003); SBY Sang Demokrat (2004); Sepanjang Jalan Dakwah Tifatul Sembiring (2012), Surya Paloh Sang Ideolog (2014); dan Bunga Rampai 65 Tahun Surya Paloh (2016).
Cukup lama Usamah tak menulis buku, meski terdapat beberapa tokoh yang memintanya menulis, tetapi tak dipenuhi. Karena berbagai kesibukannya memimpin perusahaan serta sejumlah organisasi Islam, seperti Ketua Umum Parmusi (Persaudaraaan Muslimin Indonesia), Ketua Umum Majelis Munajat Indonesia Berkah (MMIB), Ketua Umum Kerukunan Keluarga Muslim BSD City, pimpinan Perguruan Al Madinah – KKMB Serpong Tangsel, Dewan Penasihat Pondok Pesantren Darul Afkar Ujung Kulon Pandeglang, dan Dewan Penyantun Pondok Pesantren Nurul Huda Ciumbuleuit Bandung. Buku Satu Malam di Baitullah Bersama Joko Widodo ini ditulis hampir tiga tahun